Sebagai seorang koordinator yang ditugasi untuk mengurus kebutuhan information technology alias IT para karyawan, Anggia Dewi selalu disibukkan dengan keluhan masalah komputer karyawan serta jaringan internet di kantornya. Beberapa tahun lalu urusan seperti itu ditangani oleh seorang staf yang memang seorang petugas IT. Namun sejak kantornya memutuskan untuk tidak mempekerjakan pegawai di bidang IT, Anggia harus mencari cara agar masalah-masalah komputer dan internet selalu bisa terselesaikan dengan baik dan cepat. 

Pada awalnya, Anggia, yang bekerja di sebuah yayasan bernama Medco Foundation, memilih menggunakan jasa vendor dari sebuah perusahaan IT. Skemanya kontrak kerja sama tahunan. Namun belakangan, pilihannya jatuh ke jasa IT yang menawarkan layanan on demand alias sesuai permintaan. “Ada beberapa pertimbangan hingga akhirnya memilih layanan on demand. Yang paling utama adalah karena praktis. Sesuai kebutuhan saja,” ujarnya. 

Layanan IT berdasarkan permintaan yang dipilih Anggia dan kantornya adalah BenerIT, sebuah startup yang bergerak di bidang jasa IT. BenerIT merupakan platform yang mempertemukan antara pengguna perangkat komputer atau teknologi yang berasal dari perorangan ataupun perusahaan dengan mitra teknisi. Biayanya adalah per-pekerjaan yang dilakukan saja. 

Platform ini mirip dengan platform layanan transportasi online yang mempertemukan mitra driver dengan pengguna jasa. Bedanya, layanan BenerIT merupakan layanan solusi masalah IT. Di BenerIT, para teknisi yang bertugas menyelesaikan masalah-masalah IT adalah mitra-mitra independen yang bergabung dalam platform BenerIT. Pihak BenerIT sendiri menjanjikan bahwa para mitra yang tergabung merupakan teknisi yang punya kompetisi karena berlatar belakang lulusan SMK jurusan IT, termasuk jurusan komputer dan jaringan. 

Anggia menjelaskan bahwa kantornya percaya dengan kemampuan para mitra-mitra BenerIT karena para mitra tersebut punya kompetensi di bidangnya. “BenerIT menjanjikan untuk memilih mitra-mitra teknisi terbaik untuk mengatasi problem IT di kantor kami,” ungkap Anggi.  
Kini dengan menggunakan layanan aplikasi BenerIT, masalah-masalah IT bisa cepat diatasi. Anggia membeberkan bahwa dengan ukuran kantornya yang hanya memiliki sekitar tiga puluh karyawan, kebutuhan penanganan masalah IT rata-rata hanya sekitar satu juta rupiah saja. “Keluhan soal IT rata-rata sekitar sepuluh kali keluhan saja di kantor. Jadi dengan biaya sekitar satu juta itu lebih murah dari pada memperkerjakan seorang karyawan,” katanya.*** 

Bagikan Artikel :